Trip Labuan Bajo dan Flores memang tidak ada habisnya untuk menawarkan daya tarik mulai dari alam, kuliner dan adat istiadat kebudayaan masyarakat lokalnya.
Kali ini kami Inspire Travel akan membahas tentang budaya adat istiadat masyarakat di wilayah Ngada Flores Nusa Tenggara Timur Indonesia.
Yap budaya tersebut adalah Tradisi Reba, festival kegiatan budaya Reba Ini biasanya diadakan pada bulan Januari sampai dengan Februari di musim angin dan musim hujan. Perayaan budaya Reba ini bertujuan untuk melakukan syukur atas Dewa Zeta Nitu Zale, yaitu kepercayaan terhadap wujud tertinggi masyarakat Ngada yang sudah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu. Festival perayaan ini sekaligus untuk memohon restu para leluhur agar panen dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang di harapkan.
Tanggal pelaksanaan Reba ditentukan berdasarkan kalender adat yang disebut Paki Sobhi atau tahun sisir atas petunjuk seorang mori kepo vesu atau pemangku pemegang adat istiadat sebagai pihak yang berwenang.
Kendati berbeda-beda dari satu suku atau kelompok masyarakat di Ngada, Kegiatan perayaan Reba umumnya memiliki tiga tahap utama yaitu Kobe Dheke, Kobe dhai, dan Kobe Su’i. Setiap tahapan memiliki tiga elemen tetap yaitu doa atau kena ine ema, kurban atau dhi fedhi nee puju pia dan perjamuan atau ka maki reba/toka wena ebu acara makan bersama.
Untuk simbol utama perayaan Reba sendiri adalah Uwi atau Ubi yang diyakini masyarakat lokal sebagai roti kehidupan manusia.
Ubi yang diserukan namanya dan dipuji-puji pada perayaan Reba lewat tarian tanda O Uwi. Adapun tarian ini merupakan personifikasi seorang tokoh mitologis perempuan, seorang utusan dari wujud tertinggi bagi manusia dan secara khusus menyimbolkan seorang pribadi yang mengorbankan hidupnya agar sesamanya dapat hidup sejahtera.
Selain dimeriahkan dengan tarian ja’i, yaitu tarian adat masyarakat Ngada yang kini populer di kalangan masyarakat Flores Nusa Tenggara Timur, perayaan Reba juga dipenuhi dengan berbagai macam Pata Dela atau Petuah Nan Bijak sang leluhur dan lese dhe peda pawe atau penyampaian pesan kebijaksanaan hidup.
Melalui penyampaian petuah dan kebijaksanaan hidup dalam festival itu, masyarakat Ngada yang terlibat dalam perayaan Reba bisa melakukan otokritik, perenungan penyadaran diri, dan menarasikan nilai-nilai kehidupan yang patut dipertahankan dari konteks nyata kehidupan yang terjadi sepanjang tahun yang telah lewat dan harapan akan tahun yang akan datang.
Festival Reba di sampaikan juga narasi – narasi floklore cerita rakyat terdahulu, mulai cara nenek moyang bertradisi budaya, berkebun , berburu dan cara menjalani kehidupan sehari – hari.
Selanjutnya kegiatan perayaan Reba yang dibalut dalam festival ini bertujuan memperkenalkan sejarah, budaya, dan nilai kehidupan orang Ngada Flores. Budaya dan nilai hidup tersebut sangat mendukung nilai-nilai kebangsaan dan kenegaraan yang tercermin dalam semangat persaudaraan, musyawarah, dan gotong royong.
Kegiatan perayaan tradisi Reba juga merupakan salah satu titik dari upaya mempromosikan keanekaragaman budaya dan tradisi yang dimiliki bangsa Indonesia, termasuk upaya mempromosikan potensi pariwisata Kabupaten Ngada Flores dan tour Labuan Bajo secara umum untuk wisatawan domestik maupun mancanegara.
Mari segera agendakan liburan trip Labuan Bajo anda bersama kami Inspire Travel. Wisata dengan konsep budaya dan tradisi adat istiadat lebih mengenal secara mendalam karakter masyarakat lokal. Berbagai konsep piknik tour Labuan Bajo kami siap untuk melayani.
Terima kasih salam pariwisata dan Wonderfull Indonesia.